HAIII...
Yeay, setelah sekian lama akhirnya aku bakal nge-post artikel yang
berfaedah. Hehe, mengingat tulisan-tulisanku sebelumnya banyak copasan dari
blog tetangga (gue jujur banget :v). Aku pun berinisiatif buat nyoba menulis,
hitung-hitung mencoba menjadi generasi penerus bangsa yang baik dengan belajar
Bahasa Indonesia yang benar. tsahhh
Tulisan ini terinspirasi oleh kakak-kakak kece tutor Zenius khususnya Bang Sabda, eaaak. Ngebaca postingan di Zenius Blog tuh bikin aku
terinspirasi banget, keren! Dulu aku nggak sadar, aku udah baca semua postingan
blog disana sampai abis dalam waktu kurang dari dua minggu yang bikin aku lupa
makan dan besoknya langsung demam. Hehe, untung itu waktu liburan.
Kembali ke topik, sesuai dengan judul postingan blog kali ini, aku
bakal review mengenai produk Zenius yaitu X-pedia. Tapi, kayanya lebih baik aku ceritain awal
mula gimana aku kenal Zen dulu deh. Jadi gini ceritanya...
Pada zaman dahulu, ada anak kelas V SD sebut saja Alfi. Dia
termasuk anak yang tergolong lumayan jadi guru-guru disana nunjuk Si Alfi buat
mewakilin olimpiade MIPA tingkat SD. Nah, disitu dia dikenalin sama guru
pembimbingnya itu sama Zenius. Waktu itu dia dikasih soal-soal hasil download-an
dari Zenius buat belajar dan katanya pembahasannya bisa dilihat di internet.
Yah pikiran anak kelas V dibilangin gitu ya langsung tancap aja ke warnet sama
temen-temen sekalian mainin Faceb**k :v Singkat cerita Alfi dan temen-temennya
sampai di warnet, tapi karena satu bilik buat 3 anak, acara mau belajar pun
gagal dan berganti jadi edit foto alay:v Akhirnya Alfi baru tau gimana
pembahasannya waktu dikasih lihat sama guru pembimbing itu. Wah asik nih ngejelasinnya, nggak
kaya guru pembimbingnya yang gas pol, batinku
waktu itu.
Tapi, cuma sampai tahap itu aja. Alfi kembali teringat Zenius waktu kelas awal IX SMP, dia mulai membuka blog-blog yang ningkatin motivasi belajar dan bimbel-bimbel gitu. Dan terbukalah website Zenius. Sampai situ si Alfi juga masih belum ngerti Zenius itu buat apa dan ngapain :D Tapi, lama-lama dia tau kalau Zenius itu bimbel online. Pengen beli tapi terlanjur ikutan bimbel lain, yaudah nggak jadi hehe. Memasuki masa SMA, Si Alfi akhirnya memutuskan untuk beli xpedia dan berlanjut hingga sekarang ia duduk dikelas XI SMA...
Tapi, cuma sampai tahap itu aja. Alfi kembali teringat Zenius waktu kelas awal IX SMP, dia mulai membuka blog-blog yang ningkatin motivasi belajar dan bimbel-bimbel gitu. Dan terbukalah website Zenius. Sampai situ si Alfi juga masih belum ngerti Zenius itu buat apa dan ngapain :D Tapi, lama-lama dia tau kalau Zenius itu bimbel online. Pengen beli tapi terlanjur ikutan bimbel lain, yaudah nggak jadi hehe. Memasuki masa SMA, Si Alfi akhirnya memutuskan untuk beli xpedia dan berlanjut hingga sekarang ia duduk dikelas XI SMA...
Hmm, panjang banget ya ceritanya...
Sejak kelas X SMA (sampai sekarang) aku membeli produk X-Pedia. Saat awal-awal memakai produk Zenius aku masih jarang buka laptop
buat nonton kasetnya. Kesibukan disekolah membuatku jadi malas dan sekalinya
buka laptop aku tergoda dengan jejeran game dan film disana. Akupun mulai
sering nonton (setiap hari) ketika UAS Semester 1 kurang dari dua minggu. Itu
pun hanya 2 jam. Apalagi banyaknya materi membuatku tambah pusing :D Akhir
cerita saat pembagian raport nilaiku banyak yang kurang memuaskan (jelek bgt:'v) terutama pelajaran Fisika yang dapat 79, Matematika Wajib &Peminatan yang dapat 80 dan aku nggak
kecewa karena aku sendiri sadar kalau aku malas hehe. Tapi, bagaimanapun juga
aku tetap sedih.
Akhirnya libur semester aku gunakan untuk baca semua artikel di Zenius Blog dan mempelajari ulang materi yang belum aku kuasai. Belum terlambat untuk berubah! Semester 2 pun aku belajar pake Zenius setiap hari dan ngerjain soal-soal yang ada. Dan ternyata asik loh, kemana aja aku selama ini, pokoknya harus ada perubahan. Dan hasilnya.... Lumayan, Alhamdulillah deh :D Nilai ketiga mata pelajaran diatas melebihi angka 85. Nilai pelajaran lain pun juga ikut meningkat :D Yeay! Cara ini pun juga masih aku pakai sampai sekarang.
Akhirnya libur semester aku gunakan untuk baca semua artikel di Zenius Blog dan mempelajari ulang materi yang belum aku kuasai. Belum terlambat untuk berubah! Semester 2 pun aku belajar pake Zenius setiap hari dan ngerjain soal-soal yang ada. Dan ternyata asik loh, kemana aja aku selama ini, pokoknya harus ada perubahan. Dan hasilnya.... Lumayan, Alhamdulillah deh :D Nilai ketiga mata pelajaran diatas melebihi angka 85. Nilai pelajaran lain pun juga ikut meningkat :D Yeay! Cara ini pun juga masih aku pakai sampai sekarang.
Materi yang paling aku suka tuh materi Getaran Harmonis. Kenapa? Well, dari sana aku tahu asal-usul teori rumus-rumus yang banyaknya minta ampun berasal dari secuil biskuit rumus yang sangat sederhana dan yang penting aku nggak bakal pusing buat hafalan, hehe. Aku pun bisa nurunin dari satu rumus sederhana jadi rumus-rumus lain yang pasti bisa sangat mudah di aplikasikan dalam soal-soal dengan analisis yang cukup tinggi.
Menurutku Zenius itu asik, nggak bikin bosen. Mungkin awal-awal
itu aku emang udah niatnya males dan bagaimanapun asiknya tetep aja males.
Kalau tentang materi, materi di Zenius itu udah cukup lengkap dan konsep-able, meski nggak
persis-persis amat sama materi buku sekolah, menurutku itu malah jadi poin
plusnya. Kalau mau sama ya ke sekolah aja
jangan ke Zenius, eaaa. Lagian kalau Cuma sama kaya buku sekolah, baca
sendiri juga bisa:p Selain itu pembelajaran di Zenius pake media
laptop/smartphone bikin enak dan nyaman, kemana-mana nggak usah bawa buku. Cukup hp dan
headset, it’s ok. Apalagi kalau tipe-tipe aku gini. Smartphone is my life, Zenius is my bestfriend :D
Oiya, jangan sampai lupa sama Zenius Blog. Blog paling
menginspirasi sepanjang masa, hehe. Yang nulis keren, isinya keren, pokoknya
semuanya kerennn. Motivasi, biografi, tips, trik, sejarah dan masih banyak lagi ada dengan bahasa ringan yang mudah dipahami oleh pelajar.
Untuk pelayanannya sendiri aku berani kasih nilai A, soalnya
cepatlah ya prosesnya. Pesan, transfer dan langsung diantar. Dari pengalamanku,
aku hari ini pesen+transfer lusanya aku pulang sekolah udah nangkring dimeja. Padahal rumahku di daerah Madiun lo.
Seperti yang telah disebutkan diatas, konsep-able. Aku paling malas kalau
disuruh hafal-menghafal sesuatu. Masak,
rumus itung-itungan gitu aja dihafalin, rambutku bisa rontok satu per satu. Kegiatanku
itu juga banyak nggak hanya buat hafalin rumus, ada th yang harus kujaga, ups
:D Pelajaran SMA itu ada 15an bro! Lagian, menghafal itukan cara belajar paling
dangkal. Selain bikin cepat lupa juga bikin cepat tua. Jadi, nggak perlu
hafalin. Selain nonton Zen dan baca-baca, latihan soal banyakin aja, bikin kita
tambah ngerti dan selalu ingat.
Tapi, kadang aku sebel waktu ada materi yang nggak dicantumin di
kaset xpedia, jadi harus buka website zenius. Tapi nggak papa sih, itung-itung
bisa jadi alasan dapet uang buat beli kuota (smirk) dan nonton video Zen yang lain.
By the way, Zenius Club yang sekarang juga udah bagus banget. Lebih enak
dipakainya dan intensitas direspond-nya jadi lebih tinggi (Meskipun aku juga
jarang tanya :D). Alhasil, aku juga jadi senang ngebaca pertanyaan-pertanyaan
dan jawabannya. Kalau yang belum tahu, Zenius Club itu semacam komunitas tanya
jawab antar pengguna Zenius dari semua jenjang khusus untuk pengguna X-pedia. Tapi, juga bisa dipilah-pilah
kok. Dan dari situ Zenius juga ada grup di Line loh! Jadi, selain tambah ilmu juga tambah teman.
Untuk latihan soalnya, udah banyak banget dan kebanyakan nyangkut
baik di Ulangan Harian maupun Ulangan Semester. Di X-pedia sendiri, latihan soalnya
juga udah lengkap. Mungkin yang nggak ada Latihan buat Semester 2 yang biasanya
emang download langsung di website Zenius. Selain itu, juga udah ada
pembahasannya. Pembahasannya ada yang udah dicantumin di kaset X-pedia ada juga
yang enggak. Misal, latian soal PAS Kimia kemarin, aku harus buka website Zenius dan ternyata pembahasannya nggak urut sesuai nomor-_- jadinya aku harus buka
satu persatu biar urut.
Oiyaa ini hampir lupa, dari semua produk Zenius menurutku X-pedia itu yang paling praktis. Kenapa? Karena selain udah bisa dinikmati secara offline lewat kaset, kita juga dapat voucher akses Zenius selama 1 tahun plus akses Zenius Club! 770k dapet segitu mah rasanya... (luar biasa wkwkw)
Yah, mungkin itu aja sih tentang review Zenius X-pedia menurutku. Intinya, selama ini aku oke aja
makainya. Bebass, tapi selama memakai kita juga harus disiplin pada diri kita. Jangan
sampai karna kebebasan waktu dan pengawasan kita jadi menggampangkan. Dan juga aku jadi tahu, belajar itu bukan sekedar angka yang tertera diraport, tapi juga pengetahuan yang pastinya akan diaplikasikan dan berguna dikehidupan kedepannya...
Fighting!!!
-AlfiNastiti
ps: kalau menang, aku kepingin punya dvd yang "LIFE", kalau nggak bukunya juga boleh kok :D tapi yang lainnya juga mau wkwkw
Fighting!!!
-AlfiNastiti
ps: kalau menang, aku kepingin punya dvd yang "LIFE", kalau nggak bukunya juga boleh kok :D tapi yang lainnya juga mau wkwkw